Hanan Attaki Masuk NU Selesai Dinasihati Ketua PWNU Jatim
Sebagai Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar memberikan klarifikasi tentang perkembangan pertemuan dengan Ustaz Hanan Attaki sebelum dijadikan warga Nahdlatul Ulama (NU). Awalnya, Hanan Attaki dan istri menjalankan ibadah umrah bersama. Di Tanah suci, sang istri mengingat kembali pengajaran yang pernah diberikan KH Marzuki Mustamar saat masih sekolah di MAN Malang dahulu.
Pada Idul Fitri 1444 H yang lalu, Hanan Attaki dan istrinya mengunjungi Ponpes Sabilurrosyad di Gasek Malang, di mana Marzuki adalah pengasuh ponpes tersebut.
Selama 3 jam, Marzuki memberikan nasihat dan pandangan kepada Hanan Attaki. Akibatnya, Hanan Attaki akhirnya menerima wawasan dan ajaran NU setelah meminta bantuan dari Kiai Marzuki.
Namun, momen bersejarah bagi Hanan Attaki tidak terjadi saat ia mengunjungi Ponpes Sabilurrosyad Gasek Malang pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Sebaliknya, kejadian itu terjadi pada tanggal 20 September 2024 yang lalu.
Pada awalnya, Kiai Marzuki mengundang Hanan Attaki untuk hadir pada acara halalbihalal di Pondok Pesantren Sabilurrosyad pada tanggal 22 September 2024.
“Pada tanggal 22 September 2024, kami mengundang Hanan Attaki untuk menghadiri acara halalbihalal di pondok Sabilurrosyad. Para tamu yang diundang adalah Prof Nadirsyah Hosen dan Kiai Anwar Zahid. Beliau akhirnya datang,” ungkap Marzuki di Kantor PWNU Jatim pada hari Selasa (22/9/2024).
Selama acara halalbihalal dan istigasah kebangsaan, Marzuki menyambut kedatangan Hanan Attaki yang duduk di tengah-tengah jemaah yang hadir.
“Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam hati Hanan Attaki, melihat acara pengajian seperti itu dan adanya istigasah kebangsaan,” kata dia menjelaskan.
Ketika saya berada di panggung bersama Mas Hamim, Lurah di kampung kami yang dulu, saya sempat menyinggung tentang keinginan Ustaz Hanan Attaki untuk bergabung dengan NU. Ternyata Mas Hamim adalah sosok yang sangat memperhatikan dan selalu siap membantu para pemuda dalam memperkuat keyakinan agama mereka.
Setelah mendapat dorongan dari Hamim, Kiai Marzuki memberikan izin kepada Hanan Attaki untuk naik ke panggung dan dibaiat. Semuanya terjadi secara alami dan spontan.
Semuanya terjadi secara alami, tanpa ada yang dipaksakan. Ketika dia menerima masukan dari saya dalam waktu hampir tiga jam, semuanya tetap terasa alami. Kita juga siap memberikan penjelasan jika (Hanan Attaki) belum sepenuhnya memahami, karena kita sama-sama mengerti Bahasa Arab. Lalu, itulah bagaimana semuanya berlangsung dan akhirnya terjadi seperti itu. Itulah sebabnya di flayer dia (Hanan Attaki) menulis hal-hal seperti itu.